Tuesday, December 17, 2013

Sudahlah....


Sudahlah...biarkan saja waktu yang akan memperbaiki dan membalikkan semua yang ada.. Itu suara hati kecilku ketika ada beberapa orang "teman kerja" ku yang mogok untuk mengucapkan kata-kata, bahasa kerennya diam berjamaah. Awalnya untukku adalah sulit menghadapi mogok diam berjamaah tsb. Semakin kesini, semakin aku sadari, bahwa ada orang-orang yang kita anggap sebagai teman bahkan sahabat ataupun teman karib sekalipun,tetapi jika menganggap kita bukan bagian dari mereka apalagi sohib yang nyaman untuk diajak interaksi, yasudah...mengapa kita harus stress, sok-sok'an SKSD, padahal dianggap ada saja bagi mereka adalah suatu keistimewaan...Parah memang, tapi toh kita tidak dapat memaksakan kehendak teman-teman mana yang ingin diajak berteman bahkan berpartner dengan kita ataupun tidak. Memang, di Tempat yang katanya kiblat dari ilmu pengetahuan yang harusnya selalu mengedepankan keterbukaan, interaksi, diskusi, malah terdapat orang-orang yang setiingan dan sikapnya itu ngebocah, (menurut rekan kerja seruanganku). Phew! tidak habis pikir memang. Pasukan berbaju merah-hitam yang merupakan pasukan yang solid, bahkan jika makan selalu dilakukan di meja besar, Yang ada kini mereka membuat dua aliansi, yang satu pasukan baju merah-hitam tetap makan di meja besar, yang satu lagi pasukan merah-hitam yang selalu makan di dapur lengkap dengan aktivitas ahli hisab bahkan sampai-sampai tidak mempedulikan jam kerja yang harusnya menjadi komitmen mereka. Aliansi pasukan baju-merah ini memang menurutku agak lucu, karena mereka lebih memilih untuk bersikap seperti itu hingga detik ini. Menurut beberapa informan (teman-teman pasukan merh-hitam) yang menurutku obyektif, mogok diam berjamaah spti itu memang sengaja dilakukan oleh beberapa orang itu, dg alasan "solidarita" katanya...Masa' satu teman mereka yang harusnya bekerja tetapi malah tidur pada jam kerja tetap dibela, padahal itu sudah menyalahi komitmen yang sudah dibuat...Frontliner ticketing pun yang selama ini melayani kunjungan pun ikut angkat suara dan bilang "Enak banget dia bisa tidur, sementara kita dah kerja keringetan kayak gini, tapi gaji bisa lebih gede dia!" Aku pun berusaha meredam emosi dia yang cukup meluap-luap saat kita buka topik tsb di obrolan kita di tukang baso OJolali... Em...aku pun diomeli istriku ketika masih saja membahas update sikap mereka terhadap kita... Memang c, pada dasarnya tidak usahlah memusingkan palagi bersungut-sungut dan memendam kebencian mereka terhadapku... Bagi aku sah saja, hal tsb dilakukan...Sejauh mereka dan kita semua kembali ingat pada komitmen pekerjaan kita masing-masing di tempat yang katanya kiblat pengetahuan ini. Berharap semua sarana, prasarana dan SDM yang ada di dalamnya suatu hari nanti bisa berubah menjadi lebih baik dari sekarang, jauh lebih baik dari sekarang, lebih solid, lebih peka dengan lingkungan sekitar, seperti halnya sabda Rasul s.a.w yang menyatakan "saudara seiman itu seperti halnya satu kesatuan telapak tangan, jika ibu jari sakit, jari yang lain pun ikut merasakan sakit yang diderita ibu jari, begitupun sebaliknya..."

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home