Monday, December 23, 2013

Finding togetherness

Sampailah pada satu titik, dimana aku makin menyadari perilaku sosial yang terjadi di tempat ini. Ada beberapa orang,memang bisa disebut beberapa, yang masih stay dengan sikap diamnya..yang akhirnya menjadi sebuah perilaku (yang selama ini baru aku temui),tetapi ada satu orang yang harusnya memiliki profesionalitas dalam hal ini ketepatan janji dengan pengunjung..Namun hal itu tidak diresponnya..Yang kulakukan kini hanya bisa berdo'a agar orang itu dan beberapa orang lainnya dibolak-balikkan hatinya atas sikap diamnya yang merupakan suatu kesalahpahaman. Itulah yang menurutku sikap terbaik menghadapi hal tsb. Lagipula tertutupnya mereka hanya kepadaku dan terbukanya sikap apalagi obrolan merekapun juga tidak kepadaku. Hanya ingin selalu mengiangkan kalimat ini : "Cukuplah ALLAH sebagai penolongku..." bukan mereka.. Tugasku saat ini, detik ini, adalah mengukir karya terbaik dan menjadi pribadi yang produktif...Yang setiap harinya diisi dengan zikir dan fikir juga ikhtiar yang banyak hanya ditujukan kepadaNYA...SANG MAHA PENCIPTA... Ingin rasanya selalu bersujud ditengah malam, menengadahkan tangan kecil ini kepadaNYA, karena hanya DIAlah yang berhak atas segala skenario kehidupan.. Pahit, getir, asam, asin, manis kehidupan biarlah menjadi pengisi citarasa kehidupan yang kujalani. Hingga suatu saat aku dapat meraih pengalaman pendidikan ketika menuntut ilmu hingga tingkatan tertinggi (Semoga saja, Insya ALLAH. Dimulai dengan mengikuti program Master, Doktoral, Post Doctoral, dan semoga sampai pada Prof. ( Ya, Profesor yang sesungguhnya, yang setiap detik dan degupan jantungnya slalu memikirkan manfaat bagi sesama... Akupun hari ini sempat bicara dengan CS yang sudah kuanggap sebagai sohib (smoga dia juga menganggap demikian, tidak sperti fenomena yang muncul beberapa minggu lalu...teman yang tidak dianggap teman...zhaha...sah-sah saja,koq). Bahwa diobrolan tsb, kami sepakat menginginkan kebersamaan yang sekarang sudah mulai hilang diantara orang-orang yang ada di kantor ini...Semoga saja ada keajaiban, yang menjadikan direktur yang ada sekarang dapat lengser dengan pengganti direktur baru yang lebih baik di tahun depan, 2014. Itu sekelumit obrolanku...Tapi di tengah2 obrolan itu,aku sempat membayangkan kalo dia bisa mendapat posisi dan pakaian dinas dari yang lebih baik dari sekarang (menjadi kurir misalnya), dengan begitu diapun akan hafal jalur jalanan yang ada di Ibukota ini bahkan mungkin bisa lebih.. Aamiin... Karena menurutku, dia adalah tipe pekerja keras yang juga amanah. Selama ini kegiatan program kami pun dapat berjalan juga tidak terlepas dari andil dirinya... Oke, kembali lagi...Hari ini aktivitasku adalah menyelesaikan draf tentang nitrogen cair..kemudian sempat berkeliling galeri, bertemu teman mantan pasukan merah hitam, makan bersama istri dan juga teman istriku, kemudian berkeliling kembali bertemu dengan pasukan merah hitam yang sedang bertugas di galeri, kemudia aku pun melihat ada satu orang pasukan merah hitam yang tertidur di zona Puppet SHow...Hm...akhirnya aku diamkan saja...(salah g y? sapa tw dia sedang lelah...+ thinking...Next, kalo ada yang begitu aku akan tegur secara langsung...

Tuesday, December 17, 2013

Sudahlah....


Sudahlah...biarkan saja waktu yang akan memperbaiki dan membalikkan semua yang ada.. Itu suara hati kecilku ketika ada beberapa orang "teman kerja" ku yang mogok untuk mengucapkan kata-kata, bahasa kerennya diam berjamaah. Awalnya untukku adalah sulit menghadapi mogok diam berjamaah tsb. Semakin kesini, semakin aku sadari, bahwa ada orang-orang yang kita anggap sebagai teman bahkan sahabat ataupun teman karib sekalipun,tetapi jika menganggap kita bukan bagian dari mereka apalagi sohib yang nyaman untuk diajak interaksi, yasudah...mengapa kita harus stress, sok-sok'an SKSD, padahal dianggap ada saja bagi mereka adalah suatu keistimewaan...Parah memang, tapi toh kita tidak dapat memaksakan kehendak teman-teman mana yang ingin diajak berteman bahkan berpartner dengan kita ataupun tidak. Memang, di Tempat yang katanya kiblat dari ilmu pengetahuan yang harusnya selalu mengedepankan keterbukaan, interaksi, diskusi, malah terdapat orang-orang yang setiingan dan sikapnya itu ngebocah, (menurut rekan kerja seruanganku). Phew! tidak habis pikir memang. Pasukan berbaju merah-hitam yang merupakan pasukan yang solid, bahkan jika makan selalu dilakukan di meja besar, Yang ada kini mereka membuat dua aliansi, yang satu pasukan baju merah-hitam tetap makan di meja besar, yang satu lagi pasukan merah-hitam yang selalu makan di dapur lengkap dengan aktivitas ahli hisab bahkan sampai-sampai tidak mempedulikan jam kerja yang harusnya menjadi komitmen mereka. Aliansi pasukan baju-merah ini memang menurutku agak lucu, karena mereka lebih memilih untuk bersikap seperti itu hingga detik ini. Menurut beberapa informan (teman-teman pasukan merh-hitam) yang menurutku obyektif, mogok diam berjamaah spti itu memang sengaja dilakukan oleh beberapa orang itu, dg alasan "solidarita" katanya...Masa' satu teman mereka yang harusnya bekerja tetapi malah tidur pada jam kerja tetap dibela, padahal itu sudah menyalahi komitmen yang sudah dibuat...Frontliner ticketing pun yang selama ini melayani kunjungan pun ikut angkat suara dan bilang "Enak banget dia bisa tidur, sementara kita dah kerja keringetan kayak gini, tapi gaji bisa lebih gede dia!" Aku pun berusaha meredam emosi dia yang cukup meluap-luap saat kita buka topik tsb di obrolan kita di tukang baso OJolali... Em...aku pun diomeli istriku ketika masih saja membahas update sikap mereka terhadap kita... Memang c, pada dasarnya tidak usahlah memusingkan palagi bersungut-sungut dan memendam kebencian mereka terhadapku... Bagi aku sah saja, hal tsb dilakukan...Sejauh mereka dan kita semua kembali ingat pada komitmen pekerjaan kita masing-masing di tempat yang katanya kiblat pengetahuan ini. Berharap semua sarana, prasarana dan SDM yang ada di dalamnya suatu hari nanti bisa berubah menjadi lebih baik dari sekarang, jauh lebih baik dari sekarang, lebih solid, lebih peka dengan lingkungan sekitar, seperti halnya sabda Rasul s.a.w yang menyatakan "saudara seiman itu seperti halnya satu kesatuan telapak tangan, jika ibu jari sakit, jari yang lain pun ikut merasakan sakit yang diderita ibu jari, begitupun sebaliknya..."

Tuesday, December 10, 2013

Omisssion


Hm..Mengherankan g c kalo ada bawahan ato bisa dibilang partner kerja kita yang jelas-jelas tidak mengindahkan selembar karya yang sudah kita buat (yang memang digabung pada karya yang sebelumnya)...? Yah, itu adalah draf demo sains yang sudah saya buat dalam kurun waktu 10-15 menit. Memang pada saat hari ini sebut saja Omit (omit-omit jabang bayi, ehh...bukan yah). Oke. Jika begitu mudah saja bagi saya untuk nantinya tidak mengindahkannya, so simple, right? Karena ini bukan hal yang pertama terjadi, ketika menunjukkan ‘itikad baik saya, tapi malah dihiraukan...Maksud saya adalah menolong dirinya agar mudah memahami materi demo sains yang sudah dsiapkan, tapi nyatanya ya begitu reaksinya. Terima kasih untuknya yang sudah membuat saya mengintrospeksi diri (seperti kata temanya RA), yang bernpendapat kalo Science Center tempat saya bernaung dan puluhan orang yang menggantungkan hidup di dalamny, hanyalah sebuah museum tempat menimbun barang-barang yang usang, dengan birokrasi yang tidak tegas, yang isinya atasan yang tidak pernah peduli pada kinerja hanya absen...Tapi STOP! Itukan hanya pendapat dia saja...dia pun juga semena-mena terhadap Science Center ini, dengan tidak mengindahkan absen, semena-mena juga meninggalkan tempat kerja tanpa ijin, tidur di ruangan AHU dengan laptop yang masih manteng. Harusnya kita bersama untuk introspeksi diri...bukan hanya menuntut saya dan staf yang lain untuk introspeksi, sementara dia bebas berkeliaran yang dibilang iseng (karena dia menganggap bahwa sabtu-minggu adalah hari kerjanya) yang bayaran bisa melibihi gaji yang ada di tempat ini(katanya). Sudahlah...Lupakan...Semoga TUHAN YANG MAHA KUASA dapat menuntun orang-orang yang bertipikal seperti ini ke jalan yang tepat dan benar, bukan jalan yang menurut versinya saja ( yang dibilang tepat). Ingin membuktikan bahwa suatu hari kelak, Science Center yang dulu memiliki pemimpin legendaris dengan semboyan darinya : All Hands on desk, Lakukan..." akan dapat berjaya lagi membimbing masyarakat Indonesia dengan Sains, sehingga sains menjadi bagian hidup untuk taraf yang lebih baik dan sejahtera.Mudah-mudahan saja. Silakan saja ada beberapa part timer berbaju merah hitam yang tetap menganggap diri mereka paling benar, malah meminta atasannya untuk introspeksi (sedangkan dirinya juga tidak tahu). Seleksi alam kan memilih siapakah mereka yang masih layak di Science Center ini...